Daftar Blog Saya

Kamis, 27 Agustus 2009

keperawanan

Keperawanan yang Rawan

Tadi pagi aku nonton Cerita Pagi di salah satu stasiun TV swasta. Temanya adalah mengenai keperawanan yang dkomersialkan. Miris melihatnya, dan ini adalah kenyataan yang terjadi. Bahkan Anda mungkin mengetahuinya dengan pasti, bahwa keperawanan di jaman ini amatlah rawan. Dan alasannya tentu berbeda-beda. Tapi yang pasti, kurang iman, itulah salah satu jawabannya.

Saat kelas 2 (dua) SMA dulu kami mencoba mendata 5 siswi baru tercantik di sekolah kami. Dengan target, tiap orang dari kami harus mendapatkan salah satu dari mereka tuk dijadikan pacar. Dan disitu terungkaplah satu dari lima gadis yang masuk ominasi sudah tidak perawan lagi. Pergaulan bebaslah yang membuatnya melepas keperawan untuk sang kekasih pujaan, “atas nama cinta”.

Saat ku kuliah semester tiga, ada beberapa mahasiswi baru yang mencoba memikat hatiku (maklum saat itu aku panitia OSPEK). Dua diantara mereka saling mengenal. Dan yang mengejutkan, di tempat terpisah mereka saling membuka aib satu sama lain. Si A mengatakan bahwa si B sudah tidak perawan lagi dan si B pun mengatakan hal yang sama tentang si A. Dan penyebabnya terungkap, diserahkan “atas nama cinta” pada pacarnya.

Dalam perjalanan petualangan, aku menemukan beberapa gadis yang dengan mudah bersedia memasrahkan kegadisannya padaku. Untung saja aku bukan termasuk lelaki yang tak menghargai ibu dan saudarinya sendiri. Ketika hampir saja itu terjadi, ku kembali teringat bahwa perbuatan itu amatlah dosa. Tapi, seberapa kuatkah iman kita tuk tak melakukannya?

Dengan memahami betul keadaan di sekitar, maka alangkah wajar jika aku begitu ketat terhadap satu-satunya adik perempuanku. Dia tidak boleh kuliah jika tidak di kampus yang diasramakan. Aku mungkin terlalu otoriter, tapi toh dengan itu alhamdulillah adikku selamat dari jeratan “cinta semu”. Dia kuliah di Kebidanan dan sekarang sudah menjadi Bidan Desa. Sudah menikah pula.

Beberapa kasus yang sama berlatar belakang berbeda. Keperawanan di jual demi beberapa lembar rupiah. Ada yang menjualnya Rp. 15.000.000 dan ini masih sangatlah murah jika dibandingkan dengan kegelisahan bathin yang pasti kan dirasakannya. Dia pasti kan merasa kecewa dan sedih. Setiap kali dia melupakannya, maka kegelisahan itu hanya pergi sesaat. Rasa takut akan kesulitan mencari lelaki yang tulus mau menikahinya selalu menghantui keseharian. Alhasil, operasi selaput dara pun dilakukannya. Dan biaya operasi tersebut lumayan besar. Dan jika mereka putus asa, maka mereka kan makin terjatuh pada lumpur dosa, kubangan yang menjijikan. Dan jangn biarkan ini terjadi. Sebagai lelaki, mencoba bijaklah!

Pernah ada gadis yang bertanya padaku, jika kelak istriku ternyata tidak perawan, apa yang kan kulakukan. Jujur, ini pertanyaan yang sungguh berat tuk dijawab. Aku katakan pada gadis tersebut kurang lebih seperti ini.

“Aku kan memintanya untuk jujur saat sebelum pernikahan itu terjadi. Karena kejujuran amatlah penting. Bisa saja selaput daranya robek karena sesuatu yang bukan disebabkan oleh prilaku tak senonoh.”

“Jika ternyata karena pergaulan bebas atau zina?” Tanya gadis itu lagi.

“Aku kan lihat seberapa besar dia menyesali perbuatannya dan bersungguh-sungguh telah bertobat. Aku juga kan melihat seperti apa dia sekarang. Alangkah tidak bijak jika kita hanya menjadikan masa lalu sebagai patokan.”

“Jadi, kaka kan menikahinya?” Gadis itu bertanaya kembali.

“Adik, berat memang tuk memastikan kaka kan menikahinya atau tidak. Tapi jika hati kaka dah cenderung kepadanya dan jika memang kami berjodoh. Kenapa tidak.”

Untuk para perempuan, tolong jangan pernah terjebak pada halusinasi cinta yang semu. Jangan dengan mudah merebahkan dirimua “atas nama cinta” pada lelaki tanpa ikatan pernikahan. Jangan kau buat awal kegelisahan karena kau belum tentu mampu mengakhirinya. Please!

Untuk para lelaki, tolong jangan kau rusak masa depan para perempuan. Biarkan mereka menjadi Kartini-Kartini masa kini yang mampu menggapai kegemilangan masa depannya. Pikirkanlah Ibu dan saudari kita. Relakah jika mereka “rusak”? Yuk mari kita jaga agar bunga tak layu sebelum berkembang.

Untuk diriku, moga aku mampu meredam gejolak kelaki-lakianku. Hingga waktunya tiba, dan terangkailah kisah indah malam pertama yang mempesona.

akhwat sejati

AKHWAT SEJATI

Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati?”

Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum.
Anakku…


Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya. Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari, keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.

Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya.

Ketahuilah putriku…
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

Dan ingatlah…
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.
Setelah itu sang anak kembali bertanya,

“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?” Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka!”

Sang anakpun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rasulullah”. (Muslimah Sholihah)

ikhwan sejati

IKHWAN SEJATI

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya, ”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!”


Sang Ibu tersenyum dan menjawab…
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan.

Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.

Setelah itu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?

Sang Ibu memberinya buku dan berkata…
Pelajari tentang dia. Ia pun mengambil buku itu,
MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.

KEMANA LAGI MATA INI MEMANDANG


..Kemana lagi Mata ini harus memandang?
Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab?
Jawabannya sederhana, karena Mata saya susah diajak
Kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus
Mengontrol Mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah
Sampai kembali masuk rumah lagi.
Dan kamu tau? Di luar sana, kemana arah Mata
Memandang selalu saja membuat Mata saya terbelalak.
Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang,
Mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.
Melihat kedepan Ada perempuan berlenggok dengan seutas
"Tank Top", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul/udel
Terbuka", menghindar kekanan Ada sajian "Celana ketat
Plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh
"Dada indah/montok menantang!"
Astaghfirullah... Kemana lagi Mata ini harus memandang?
Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka.
Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin
Hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup
Dengan pemandangan yang membuat saya tenang.
Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas Mata.
Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau
Dipandang bikin sejuk di Mata. Bukan paras yang
Membikin Mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh
Pikiran "ngeres" Dan hatipun menjadi keras.
Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan
Oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi,
Saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi.
Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk
Menarik lelaki untuk menikmati "aset berharga" yang mereka
Punya.
Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar
Kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau Ada
Wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah
Berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang
Punya fitrah dihormati Dan dihargai semestinya anda
Malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat Mata
Lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah
Objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda
Melakukan lebih seksi, lebih... Dan lebih lagi.
Dan anda tau apa kesimpulan yang Ada dalam benak sang
Lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begini Dan
Begitu alias gampangan!
Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah
Membuat diri anda tidak dihargai Dan dihormati oleh
Penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada Mata
Lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri
Anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh,
Pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan.
Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda
Menjawabnya "lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya
Menjadi seorang lelaki normal di jaman sekarang ini.
Kalau boleh saya ibaratkan, tak Ada pembeli kalau
Tidak Ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan
Beli kalau Ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu
Gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk
Menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan
Penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin
Siapa yang melihat ingin mencicipinya.
Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan
Pada Mata ini. Bukan pada Hari ini saja, rata-rata
Setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke
Mana? Apakah saya harus menikmatinya...? Tapi saya
Sungguh takut dengan Zat yang memberi Mata ini.
Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti?
Sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.
Allah Taala telah berfirman: "Katakanlah kepada
Laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan
Pandangannya Dan memelihara kemaluannya", yang
Demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
Perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman
Hendaklah mereka menahan pandangannya Dan memelihara
Kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31)

doa orang beriman

Salah satu doa orang beriman yang diabadikan di dalam Al-Qur’an ialah:

???????? ???????? ????? ???????? ????????? ????? ??????? ????? ????? ?????? ???????

"Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS At-Tahrim ayat 8)

Doa ini dipanjatkan kepada Allah ta’aala oleh orang-orang beriman pada saat mereka melintasi jembatan di atas neraka. Suatu jembatan yang digambarkan oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sebagai ”lebih halus dari sehelai rambut dan lebih tajam dari sebilah pedang.” Setiap orang yang pernah mengucapkan kalimat tauhid akan melintasi jembatan yang membentang di atas neraka.

?????? ???????? ?????? ?????????? ????? ????? ??????? ??????? ??????????

”Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” (QS Maryam ayat 71)

Ketika menyeberangi jembatan tersebut keadaan sangat mencekam dan gelap. Sehingga Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyatakan bahwa orang akan menyeberangi jembatan itu sesuai cahaya yang ia miliki. Cahaya tersebut berbanding lurus dengan tingkat keimanan dan amal kebaikan yang telah diinvestasikan seseorang sewaktu hidupnya di dunia. Orang yang beriman akan sanggup menyeberanginya hingga selamat sampai ke ujung. Sedangkan orang munafiq akan mengalami gangguan dalam menyeberanginya sehingga mereka bakal jatuh terjungkal ke dalam panasnya api neraka di bawah jembatan tersebut.

????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ?????????:????? ??????? ???????? ??????? ???????? ?????? ???????????? ??????????????? ??????? ?????? ????? ?????????? ???????? ?????? ??????????? ??????? ??????? ????? ??????? ??????? ????? ???????? ??????? ??????? ?????????? ??????? ??????? ????????? ??????? ??????? ?????????? ????? ?????????? ?????? ??????? ????? ??????????????? ?????????????????? ??????? ???????????????: "??????????? ?????????? ???? ?????????"[?????? ??? 13] ??????? ??????????????: "???????? ???????? ????? ???????"[??????? ??? 8] ???? ???????? ?????? ?????? ?????? ???????.

“Allah ta’aala akan memanggil umat manusia di akhirat nanti dengan nama-nama mereka, ada tirai penghalang dari-Nya atas hamba-hambaNya. Adapun di atas jembatan Allah ta’aala memberikan cahaya kepada setiap orang beriman dan orang munafiq. Bila mereka telah berada di tengah jembatan, Allah ta’aala-pun segera merampas cahaya orang-orang munafiq. Mereka menyeru kepada orang-orang beriman: ”Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahaya kamu.”(QS AtTahrim ayat 8) Dan berdoalah orang-orang beriman: ”Ya Rabb kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami.” (AlHadid ayat 13) Ketika itulah setiap orang tidak akan ingat orang lain.” (HR Thabrani 11079)

Saudaraku, sungguh ini merupakan peristiwa yang sangat menakutkan. Sebab tidak seorangpun yang tahu apakah dirinya akan sanggup selamat hingga ke ujung jembatan pada saat itu. Maka marilah kita pelihara dan selalu tingkatkan ketaqwaan kita. Sebab Allah ta’aala menjamin bahwa orang-orang bertaqwa pasti akan diselamatkan dari api neraka. Hanya mereka yang zalim-lah yang akan dibiarkan terjungkal dari jembatan dan merasakan siksa neraka.

????? ???????? ????????? ????????? ???????? ????????????? ?????? ????????

”Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (QS Maryam ayat 72)

Bahkan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam menegaskan dalam sebuah hadits bahwa orang bertaqwa tidak akan merasakan panasnya neraka karena Allah ta’aala akan jadikan api neraka laksana api yang menyentuh Nabi Ibrahim’alihis-salaam, yakni terasa dingin dan selamat bagi muttaqin.

??? ??????? ????? ????? ??????? ?????? ????????? ????????? ????? ??????????? ??????? ?????????? ????? ??????? ????? ???????????? ?????? ????? ????????? ???? ????? ??????????? ???????? ???? ?????????? ????? ???????? ??????? ????????? ????????? ???????? ????????????? ?????? ????????

“Tidak ada orang sholeh dan orang jahat yang tersisa melainkan dia masuk ke neraka. Neraka itu dingin dan menyelamatkan bagi orang beriman, seperti halnya yang dialami Ibrahim sehingga neraka itu gaduh lantaran dinginnya mereka. Kemudian Allah ta’aala menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (HR Ahmad 13995)

Dan dalam hadits lainnya Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam memberikan kabar gembira bahwa orang-orang beriman yang sholeh akan dikeluarkan dari neraka karena amal baiknya.

{ ?????? ???????? ?????? ?????????? } ????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ?????? ???????? ???????? ????????? ????? ??????????? ??????? ???????????????

“Dan tidak ada seorangpun darimu, melainkan mendatangi sekitar neraka itu.” Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Seluruh manusia datang ke sekitar neraka, kemudian mereka keluar dari sana dengan amal baiknya.” (HR Ahmad 3927)

Maka, saudaraku, marilah kita persiapkan bekal cahaya sebanyaknya guna menerangi lintasan kita di atas jembatan tersebut kelak. Dan salah satu bentuk upayanya ialah dengan secara disiplin setiap hari Jum’at membaca surah Al-Kahfi.

?? ????? ??? ???? ???? ???? ??? : « ?? ?? ??? ???? ????? ??? ?????? ???? ?? ?? ????? ?? ??? ???????? »

“Sesungguhnya barangsiapa membaca surah Al-Kahfi pada hari Jum’at, niscaya ia akan diterangi oleh cahaya antara dua Jum’at.” (HR Hakim 3349)

Bila setiap hari Jum’at kita disiplin membaca surah Al-Kahfi, maka insyaAllah hidup kita sepanjang umur akan senantiasa deterangi cahaya untuk bekal keselamatan di akhirat, khususnya ketika melintasi jembatan di atas neraka. Amin.

bayi yang berbicara

Abu Huroiroh mengisahkan …
Dahulu ada seorang wanita dari Bani Isro’il sedang menyusui bayinya. Kemudian lewatlah seorang laki – laki yang berkendaraan sangat bagus dan berwajah tampan. Ibu itu pun berdo’a, “Ya, Allah jadikanlah anakku seperti orang itu.” Mendengar do’a ibunya seketika bayi itu berdo’a, “Ya Allah janganlah engkau jadikan aku seperti itu.” Bayi itu kemudian menetek lagi kepada ibunya.

Abu Huroiroh berkata, “Seolah – olah aku masih melihat rosulullah sewaktu menirukan cara bayi itu menetek kepada ibuny, yaitu beliau melamut jari telunjuknya kedalam mulutnya dan menghisapnya.”

Kemudian lewat orang – orang dengan seorang budak wanita. Orang – orang itu memukuli budak wanita tersebut sambil berkata, ” Kamu berbuat zina, kamu mencuri.” Budak perempuan itu hanya bisa menjawab,”Hasbiyallah wa ni’mal sakil”. (Cukuplah Allah sebagai penolongku dan Allah adalah sebaik – baik penolong)
Melihat kejadian itu maka bayi itu berdo’a, ”Ya Allah janganlah engkau jadikan anakku seperti budak itu”. Mendengar ibunya berdo’a demikian, bayi itu langsung melepaskan tetek ibunya, dan melihat budak yang sedang dipukuli. Kemudianbayi itu berdo’a. ”Ya Allah, jadikanlah aku seperti budak itu.”

Setelah peristiwa itu maka terjadilah percakapan antara ibu dan bayinya. Sang ibu merasa heran sehingga berkata kepada anaknya, ”Tadi lewat seorang laki – laki yang sangat bagus keadaannya, lalu aku berdo’a, ”Ya Allah jadikanlah anakku seperti orang itu, tapi kamu malah berdo’a . ”Ya allah janganlah engkau jadikan aku seperti orang itu.” kemudian ketika ada seorang budak yang sedang dipukuli dan dituduh berzina serta mencuri, aku berdo’a, ”Ya Allah, jangan engkau jadikan anakku seperti budak itu, tapi kamu malah berdo’a ,” Ya Allah, Jadikanlah aku seperti dia ”
Kemudian bayi itu menjawab , ”Sesungguhnya laki – laki yang lewat tadi adalah orang yang berbuat aniaya dan semena – mena sehingga aku berdo’a, ”Ya, Allah janganlah engkau jadikan aku seperti orang itu”. Sedangkan budak perempuan yang dituduh berzina dan mencuri sebenarnya dia tidak berzina dan tidak mencuri. Sehingga aku berdo’a , ”Ya Allah, jadikanlah aku seperti budak itu”

kemunculan dajjal

Para ulama membagi Tanda-tanda Akhir Zaman menjadi dua. Ada Tanda-tanda Kecil dan ada Tanda-tanda Besar Akhir Zaman. Tanda-tanda Kecil jumlahnya sangat banyak dan datang terlebih dahulu. Sedangkan Tanda-tanda Besar datang kemudian jumlahnya ada sepuluh. Alhamdulillah, Allah sayang sama umat manusia. Sehingga Allah datangkan tanda-tanda kecil dalam jumlah banyak sebelum datangnya tanda-tanda besar. Dengan demikian manusia diberi kesempatan cukup lama untuk merenung dan bertaubat sebelum tanda-tanda besar berdatangan.



Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini berada di ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup dewasa ini sudah sedemikian banyak tanda-tanda kecil yang bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang disebutkan oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sudah muncul semua di zaman kita. Maka kedatangan tanda-tanda besar tersebut hanya masalah waktu. Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus datang terlebih dahulu Tanda Penghubung antara tanda-tanda kecil kiamat dengan tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah diutusnya Imam Mahdi ke muka bumi.



Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di akhir zaman. Ia akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Ia akan menghantarkan kita meninggalkan babak keempat era para penguasa diktator yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju babak kelima yaitu tegaknya kembali kekhalifahan Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode Kenabian.



???? ???? ?????? ???? ?????????? ?????? ?????? ????????? ??????? ?????? ????????? ?????? ???????? ?????

??? ???? ?????? ??????? ????????? ??????? ?????? ??????? ??????? ????? ?????

???????? ????????? ??????? ????????? ????? ???????? ??????? ?????????

“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)



Lelaki keturunan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tersebut adalah Imam Mahdi. Ia akan diizinkan Allah untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman dan penganiayaan menjadi penuh kejujuran dan keadilan. Subhanallah...! Beliau tentunya tidak akan mengajak ummat Islam berpindah babak melalui perjalanan tenang dan senang laksana melewati taman-taman bunga indah atau melalui meja perundingan dengan penguasa zalim dewasa ini apalagi dengan mengandalkan sekedar ”permainan kotak suara”..! Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah.



Imam Mahdi akan berperan sebagai panglima perang ummat Islam di akhir zaman. Beliau akan mengajak ummat Islam untuk memerangi para Mulkan Jabriyyan (Para Penguasa Diktator) yang telah lama bercokol di berbagai negeri-negeri di dunia menjalankan kekuasaan dengan ideologi penghambaan manusia kepada sesama manusia. Bila Allah mengizinkan Imam Mahdi untuk menang dalam berbagai perang yang dipimpinnya, maka pada akhirnya ia akan memimpin dengan pola kepemimpinan berideologi aqidah Tauhid, yaitu penghambaan manusia kepada Allah semata. Banyak ghazawat (perang) akan dipimpin Imam Mahdi. Dan –subhaanallah- Allah akan senantiasa menjanjikan kemenangan baginya.



????????? ????????? ????????? ????????????? ??????? ????? ??????? ????????????? ???????

????? ????????? ???????? ????????????? ??????? ????? ????????? ??????????? ???????????? ???????

“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum, dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR Muslim 5161)



Lalu apa sajakah indikasi kedatangan Imam Mahdi? Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memberikan gambaran umum indikasi kedatangan Imam Mahdi. Ia akan diutus ke muka bumi bilamana perselisihan antar-manusia telah menggejala hebat dan banyak gempa-gempa terjadi. Dan kedua fenomena sosial dan fenomena alam ini telah menjadi semarak di berbagai negeri dewasa ini.



????????????? ?????????????? ???????? ??? ???????? ????? ?????????? ???? ????????

??????????? ?????????? ????????? ??????? ????????? ????? ???????? ??????? ?????????



“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)



Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa kedatangan Imam Mahdi akan disertai tiga peristiwa penting. Pertama, perselisihan berkepanjangan sesudah kematian seorang pemimpin. Kedua, dibai’atnya seorang lelaki (Imam Mahdi) secara paksa di depan Ka’bah. Ketiga, terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk menangkap Imam Mahdi dan orang-orang yang berbai’at kepadanya. Allah benamkan seluruh pasukan itu kecuali disisakan satu atau dua orang untuk melaporkan kepada penguasa zalim yang memberikan mereka perintah untuk menangkap Imam Mahdi.



??????? ?????????? ?????? ?????? ????????? ?????????? ?????? ???? ?????? ???????????? ???????? ????? ??????? ???????????????? ???? ?????? ??????? ??????????????? ?????? ??????? ???????????????? ?????? ????????? ????????????

?????????? ???????? ?????? ???? ?????? ???????? ?????????? ?????? ?????????????? ?????? ??????? ??????????????



“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)



Saudaraku, sebagian pengamat tanda-tanda akhir zaman beranggapan bahwa indikasi yang pertama telah terjadi, yaitu perselisihan dan kekacauan yang timbul sesudah wafatnya seorang pemimpin. Siapakah pemimpin yang telah wafat itu? Sebagian berspekulasi bahwa yang dimaksud adalah Saddam Husein. Karena semenjak kematiannya, negeri Irak berada dalam kekacauan berkepanjangan. Wallahua’lam bish-showwab. Bila analisa ini benar berarti dewasa ini kita sudah harus bersiap-siap untuk berlangsungnya pembai’atan paksa Imam Mahdi di depan Ka’bah.



Saudaraku, bila ketiga peristiwa di atas telah terjadi, berarti Ummat Islam di seluruh penjuru dunia menjadi tahu bahwa Imam Mahdi telah datang diutus ke muka bumi. Panglima ummat Islam di Akhir Zaman telah hadir.. . Dan bila ini telah menjadi jelas kitapun terikat dengan pesan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sebagai berikut:



??????? ????????????? ???????????? ?????? ??????? ????? ????????? ????????? ????????? ??????? ????????????

“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)



Ya Allah, izinkanlah kami bergabung dengan pasukan Imam Mahdi. Ya Allah anugerahkanlah kami rezeki untuk berjihad di jalanMu bersama Imam Mahdi lalu memperoleh salah satu dari dua kebaikan: ’isy kariman (hidup mulia di bawah naungan syariat Allah) atau mut syahidan (mati syahid). Amin...

kura kura

Seekor kura-kura tampak tenang ketika merayap di antara kerumunan penghuni hutan lain. Pelan tapi pasti, ia menggerakkan keempat tapak kakinya yang melangkah sangat lamban: "Plak...plak...plak...!"
Tingkah kura-kura itu pun mengundang reaksi hewan lain. Ada yang mencibir, tertawa, dan mengejek. "Hei, kura-kura! Kamu jalan apa tidur!" ucap kelinci yang terlebih dulu berkomentar miring. Spontan, yang lain pun tertawa riuh.
"Hei, kura-kura!" suara tupai ikut berkomentar. "Kalau jalan jangan bawa-bawa rumah. Berat tahu!" Sontak, hampir tak satu pun hewan yang tak terbahak. "Ha..ha..ha..ha! Dasar kura-kura lamban!" komentar hewan-hewan lain kian marak.
Namun, yang diejek tetap saja tenang. Kaki-kakinya terus melangkah mantap. Sesekali, kura-kura menoleh ke kiri dan kanan menyambangi wajah rekan-rekannya sesama penghuni hutan. Ia pun tersenyum. "Apa kabar rekan-rekan?" ucap si kura-kura ramah.
"Teman, tidakkah sebaiknya kau simpan rumahmu selagi kamu jalan. Kamu jadi begitu lambat," ucap kancil lebih sopan. Ucapan kancil itulah yang akhirnya menghentikan langkah kura-kura. Ia seperti ingin mengucapkan sesuatu.
"Tak mungkin aku melepas rumahku," suara kura-kura begitu tenang. "Inilah jatidiriku. Melepas rumah, berarti melepas jatidiri. Inilah aku. Aku akan tetap bangga sebagai kura-kura, di mana pun dan kapan pun!" jelas si kura-kura begitu percaya diri.
**
Menangkap makna hidup sebagai sebuah pertarungan, memberikan sebuah kesimpulan bahwa merasa tanpa musuh pun kita sebenarnya sedang bertarung. Karena musuh dalam hidup bisa berbentuk apa pun: godaan nafsu, bisikan setan, dan berbagai stigma negatif. Inilah pertarungan yang merongrong keaslian jatidiri: sebagai muslim, aktivis, dan dai.
Pertarungan tanpa kekerasan ini bisa berakibat fatal dibanding terbunuh sekali pun. Karena orang-orang yang kalah dalam pertarungan jatidiri bisa lebih dulu mati sebelum benar-benar mati. Ia menjadi mayat-mayat yang berjalan.
Bagian terhebat dari pertarungan jatidiri ini adalah orang tidak merasa kalah ketika sebenarnya ia sudah mati: mati keberanian, mati kepekaan, mati spiritual, mati kebijaksanaan, dan mati identitas.
Karena itu, tidak heran jika kura-kura begitu gigih mempertahankan rumah yang membebaninya sepanjang hidup. Walaupun karena itu, ia tampak lamban. Walaupun ia diserang ejekan. Kura-kura punya satu prinsip yang terus ia perjuangkan: inilah aku! Isyhaduu biannaa muslimiin

menjemput hidayah

Menjemput Hidayah bukan Menunggu Hidayah …

Kemarin saya pergi bersama seorang sahabat saya dan ketika waktu shalat tiba saya mengajaknya untuk mencari masjid dan menunaikan kewajiban saya shalat, mau tahu jawabannya “elu aja deh De, gue belum dapat hidayah untuk shalat, masih nunggu hidayah nih De” ehm … kemudian saya tiba tiba tertawa mendengar jawaban sahabat dan saya jawab spontan tanpa berpikir panjang “hari gini masih menunggu hidayah, jemput dong” sambil menariknya turun dari mobil dan mengikuti saya untuk shalat bersama :)

Menurut saya sebenarnya ALLAH telah memberikan hidayah kepada semua manusia dan semua yang bernaung dibawah mataharinya ALLAH, sekarang masalahnya maukah kita menjemput hidayah itu, maukah kita berjalan dijalan yang benar, maukah kita menjauhi larangannya sejauh yang kita mampu dan maukah kita menjalankan perintahnya tanpa alasan yang kita sebagai manusia ciptakan sendiri :) Jadi hidayah itu ada dalam diri kita …

Sekali lagi hal yang paling mudah adalah “berjilbab” apakah menunggu hidayah lalu berjilbab atau menjemput hidayah dengan berjilbab? saya memilih berjilbab untuk menjemput hidayah karena setelah berjilbab maka saya jadi rajin mengaji dan shalat shalat sunnah, artinya jemput dulu hidayah dan kebaikan kebaikan lain akan mengiringi… percaya deh. Atau ketika seorang lelaki memilih meninggalkan segala egonya dan menjadi manusia yang lebih calm sebagai identitas muslim maka setelah ia menjemput hidaya ini maka shalat nya jadi tambah rajin, menjemput hidayah dengan meninggalkan kesombongan maka kebaikan lain akan mengikuti… Jadi itu artinya hidayah itu harus dijemput bukan ditunggu :)

Orang orang yang berjihad [mencari keridhoan] KAMI, maka benar benar akan KAMI tunjukan kepada mereka jalan jalan kami, sesungguhnya ALLAH benar benar beserta orang orang yang berbuat baik…

[QS. Al Ankabuut, 29:69]

:)

lama dikubur

Pernahkah Sahabat membayangkan, seberapa lama kita dikubur, setelah meninggal? Penulis juga tak bisa memberikan jawabannya. Namun penulis berharap setelah membaca kisah yang akan dipaparkan di bawah ini, para pembaca dapat mengambil hikmahnya, amiin. Inilah kisahnya;

Pada hari itu, awan sedikit mendung, namun diperkirakan tidak akan hujan. Seorang bocah bernama Yani dengan kaki-kaki mungilnya, berlari-lari kecil sambil bergembira melihat pemandangan sekitar kawasan lampu merah Karet. Baju merahnya yang kebesaran melambai lambai di tiup angin, saat ia menyebrangi jalan bersama ayahnya tercinta, menuju pemakaman umum Karet.

Dimana almarhum mendiang neneknya dimakamkan, tangan kanannya memegang es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram ikatan sabuk celana ayahnya.
Ketika memasuki wilayah pemakaman umum Karet, Yani dan sang ayahnya berputar sejenak kekanan dan kemudian duduk di atas seonggok batu nisan bertuliskan “Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1905:20-01-1965.?

Kemudian Sang ayah berkata: “Nak, ini kuburan nenekmu mari kita berdo’a untuk nenekmu.” Sesaat kemudian, Yani menatap wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yang mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Lantas, ia mendengarkan ayahnya berdo’a untuk neneknya…

Tak lama berselang Yani berujar kepada ayahnya: “Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya yah.” Lalu, Ayahnya mengangguk sembari tersenyum sembari memandang pusara Ibu-nya.

“Hmm, berarti nenek sudah meninggal 36 tahun ya yah…” lanjut Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya mulai berhitung. “Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 36 tahun … “ Jawab Sang ayah.

Yani memutar kepalanya, memandang, memperhatikan sekeliling pemakaman, hatinya berkata, banyak juga ya, kuburan di sana. Sejurus kemudian matanya tertuju pada sebuah kuburan yang terletak di samping kuburan neneknya, kuburan tua berlumut dengan batu nisan bertuliskan “Muhammad Zaini : 19-02-1882 : 30-01-1910.?

Ayah-ayah, “Hmm.. kalau yang itu sudah meninggal 91 tahun yang lalu ya yah” jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. Sekali lagi, ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya.

“Memangnya kenapa ndhuk?”, ujar sang ayah menatap teduh mata anaknya.
“Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu dikubur dan kita bila banyak dosanya, kita akan disiksa di neraka”, jelas Yani sambil meminta persetujuan ayahnya.

“Iya kan yah?” sambil matanya melirik ayahnya. Sang Ayahnya tersenyum, “Lalu?”, timpal ayah.
“Iya .. kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 36 tahun dong yah di dalam kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 36 tahun nenek senang di dalam kubur…. ya nggak yah?” Mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada ayahnya pendapatnya.

Ayahnya tersenyum, namun dibalik senyuman sang ayah, sekilas tampak keningnya berkerut, dan tampaknya cemas….. “Iya nak, kamu pintar,” jawab ayahnya pendek.
Sepulang dari Pemakaman, ayah Yani tampak gelisah di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya … 36 tahun … hingga sekarang…kalau kiamat datang 100 tahun lagi ….136 tahun disiksa .. atau bahagia di kubur …. Lalu ia menunduk … meneteskan air mata …

Kalau ia meninggal .. lalu banyak dosanya … lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti ia akan disiksa 1000 tahun? Innalillaahi wa inna ilaihi rooji’un … air matanya semakin banyak menetes…..Sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan .. kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur .. lalu setelah dikubur? Bukankah akan lebih parah lagi? Tahankah? Padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?
Ya Allah …ia semakin menunduk .. tangannya terangkat ke atas..bahunya naik turun tak teratur…. air matanya semakin membanjiri jenggotnya…..

Allahumma as aluka khusnul khootimah berulang kali di bacanya doa itu hingga suaranya serak … dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani. Lantas...

Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan bambu… dibetulkannya selimutnya. Yani terus tertidur …tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya .. arti sebuah kehidupan… dan apa yang akan datang di depannya…

Wassalam, salam dari penulis.... ”Hiasilah Qolbu Sahabat dengan Lafadz Allah SWT setiap detik, dan awalilah setiap kegiatan kita dengan mengucap Basmallah, agar semua aktivitas kita mendapat barokah-Nya.”

puyuh

Di sebuah tepian hutan, seekor burung puyuh muda sedang termenung. Tiap hari, ia menghabiskan siangnya untuk cuma tergolek di atas bayangan dahan. Ia kerap membandingkan dirinya dengan siapa pun yang tertangkap lewat penglihatannya.
Suatu kali, serombongan anak itik berlalu bersama induknya. Mereka begitu asyik menikmati pagi yang cerah. Satu per satu, rombongan keluarga itik itu menceburkan diri ke telaga. Mulai dari sang induk, hingga semua anak itik tampak berenang penuh riang.
"Andai aku seperti itik...," ucap si puyuh miris. Itulah komentar pertama dari tangkapan penglihatannya. Sontak, ketidakpuasan pun menyeruak. "Enak sekali jadi itik. Bisa berenang. Bisa mencari makan sambil bersantai!" keluh kesah puyuh pun tak lagi terbendung. Ia sesali keadaan dirinya. Jangankan berenang, tersentuh air pun tubuhnya bisa menggigil.
Tak jauh dari telaga yang rimbun, seekor burung kutilang tiba-tiba hinggap di sebuah dahan. Ia seperti memakan sesuatu. Setelah itu, sang kutilang pun terbang tinggi ke udara.
Puyuh muda lagi-lagi berandai. "Andai aku bisa seperti kutilang!" keluhnya pelan. "Enaknya bisa melihat bumi dari atas sana. Bisa menemukan makanan sambil menikmati indahnya udara lepas," ucap si puyuh sambil tetap tak beranjak dari duduknya. Ia pun melirik sayap kecilnya. Sayap itu ia gerakkan sebentar, dan si puyuh duduk lagi. "Ah, tak mungkin aku bisa terbang!"
Masih dalam posisi agak berbaring, si puyuh mendongak. Ia seperti menatap langit. "Tuhan, kenapa kau ciptakan aku tak berdaya seperti ini! Tak mampu berenang. Tak bisa terbang!" ucap sang puyuh mengungkapkan isi hatinya.
Entah datang dari mana, tiba-tiba pemandangan sekitar telaga penuh dengan asap hitam. Udara menjadi begitu panas. Pengap. "Api! Api! Hutan terbakar!" teriak hewan-hewan bersahutan. Tanpa aba-aba, semua penghuni telaga menyelamatkan diri. Ada yang berenang. Ada yang terbang. Dan ada yang berlari kencang. Kencang sekali.
Menariknya, dari sekian hewan yang mampu berlari kencang justru si puyuhlah yang di barisan depan. Langkah cepatnya seperti tak menyentuh bumi. Ia berlari seperti terbang. Saat itulah, ia tersadar. "Ah, ternyata aku punya kelebihan!" ucap si puyuh menemukan kebanggaan.

*Hidup dalam kerasnya belantara dunia kadang membuat seseorang tak ubahnya seperti burung puyuh. Merasa diri tak berdaya. Tak punya sayap untuk terbang meraih cita-cita. Tak punya sirip untuk berenang melawan badai kehidupan. Tak punya taring untuk melindungi diri dari para pesaing.Kalau saja ia mau menggali. Karena pada kaki kecil potensi diri, boleh jadi, di situlah ada kekuatan besar. Sekali lagi, gali dan kembangkan. Perlihatkanlah kegesitan kaki potensi yang teranggap kecil itu. Dan jangan pernah menunggu hingga 'kebakaran' datang. Karena bisa jadi, api bisa lebih dulu sampai.