Daftar Blog Saya

Kamis, 03 September 2009

SEMANGAT.........

semoga ana bisa menjadi rijalul dakwah seperti Rasulullah yang memiliki kesabaran tanpa batas....
amien.... tetep istiqomah ya ukhti...

messeges from Rasulullah

Rasulullah:
"Biasakan untuk terus bersabar

open up your heart!!!

munkin anda akan berkata bersabar sampai kapan?satu biulan, dua bulan? satu tahun, dua tahun,?atau satu abad, bila mungkin umur ada?"
Ya jawabnya mengapa tidak?
hanya masalahnya,pengertian sabar ketika mendapat perlakuan aniaya dan sewenang wenang sering dipahami dengan nerimo, menyerah pasrah dan kalah. Padahal dalam pengertian sabar, juga terkandung kemampuan untuk mencari segala kemungkinan alternatuf untuk menyelesaikan masalah.
bagaimana mungkin bisa mencari alternatif bila cobaan datang hingga kita dipenjara,dipecat, dan bahkan dibunuh?
dipenjara pun banyak orang biusa melakukan sabar dalam pengertian tadi. Hasan al-bana dipenjara Sayyid qutub dipenjara. Mereka semua tetap dapat mempertahankan makna sabar yang benar.
Walaupun seorang yang shalehdibunuh, mala ALLAH SWT sendiri berjanji akan memberinya ganjaran yang hebat: surga-NYA

Senin, 31 Agustus 2009

messege from Rasulullah

RASULULLAH:
"NEVER SAY GIVE UP AND BE OPTIMISTIC!"

OPEN UP YOUR HEART!
KENAPA KITA TIDAK BOLEH MUDAH MENYERAH. NEVER SAY GIVE UP? Kenapa tidak boleh mudah putus asa? sebaliknya kenapa harus optimis? Alasannya karena kita adalah orang beriman
Salah satu keyakinan mendasar yang harus daya dorong dalam bersikap adalah kesadaran dan keyakinan yang kuat bahwa Allah SWT sudah mendekrikan kepada diriNYA akan selalu menyayangi hamba-NYa ,, JUGA KESADARAN BAHWA KASIH SAYANG DAN CINTA- ALLAH SWT kepada hamba2 NYA itu melebihi kemarahanNYA
Cerita orang yang dosanya menyentuh langit di masa Nabi Musa AS dan juga seorang perompak kuburan yang menzinahi mayat wanita pada masa Rasulullah menjadi bukti bahwa ALLAH SWT itu sangat menyayangi hamba-NYA, meskipun hambaNYA bersalah dan berdosa

Mudah menyerah dan putus asa, dinyatakan dalam Al qu'an sebagai mentalitas orang kafir.

keep spirit for all akhwat n ikhwan yach.......
ALLAHU AKBAR

Jumat, 28 Agustus 2009

Assalamu'alaikum

AHLAN WA SAHLAN....

Alhamdulillah,Segala puji syukur hanyalah hak ALLAH Rabb semesta alam, Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita RASULULLAH SAW beserta keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya hingga yaumil akhir.....
(aduh kaya' mw buat laporan aj.....)
syukron juga buat temen ane yang udah membantu membuatkan blog....
semoga bisa bermanfaat buat ane, and antum antuna semua.....

KEEP SPIRIT and TETEP LOVE JIHAD dijalan NYA.....

keutamaan berhijab

Keutamaan Hijab

· Hijab itu adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَمَا كَانَ لمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إذاَ قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أمْرًا أنْ يَكُونَ لهُمُ الخِيَرَةُ مِنْ أمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الجَاهِلِيَّةِ الأُولَى
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa ia harus menutupi tubuhnya.

· Hijab itu ‘iffah (kemuliaan)
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ياَ أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أدْنَى أنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.

· Hijab itu kesucian
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)

· Hijab itu pelindung

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalambersabda:
(إنَّ اللهَ حَيِيٌّ سَتِيرٌ يُحِبُّ الحَيَاءَ وَالسِّتْرَ)
“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan”
Sabda beliau yang lain:
(( أيَّمَا اِمْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَابَهَا في غَيْرِ بَيْتِهَا خَرَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا سِتْرَهُ))

“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya.”

Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.

· Hijab itu taqwa
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ياَ بَنِي آدَمَ قَدْ أنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ
“Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)

· Hijab itu iman

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman: “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.” (Q.S. An-Nur: 31). Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Dan istri-istri orang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah ra dengan pakaian tipis, beliau berkata: “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”

· Hijab itu haya’ (rasa malu)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
((إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاءُ))
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”

Sabda beliau yang lain:
“Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.”
Sabda Rasul yang lain:
((الحَيَاءُ وَالإيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا ، فَإنْ رُفِعَ أحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَرُ))
“Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”

· Hijab itu ghirah (perasaan cemburu)

Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib Radiyallahu 'anhu berkata: “Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.”

Beberapa syarat hijab yang harus terpenuhi:
1. Menutupi seluruh anggota tubuh wanita -berdasarkan pendapat yang paling rajih / terang
2. Hijab itu sendiri pada dasarnya bukan perhiasan.
3. Tebal dan tidak tipis atau trasparan.
4. Longgar dan tidak sempit atau ketat.
5. Tidak memakai wangi-wangian.
6. Tidak menyerupai pakaian wanita-wanita kafir.
7. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
8. Tidak bermaksud memamerkannya kepada orang-orang.

Jangan berhias terlalu berlebihan

Bila anda memperhatikan syarat-syarat tersebut di atas akan nampak bagi anda bahwa banyak di antara wanita-wanita sekarang ini yang menamakan diri sebagai wanita berjilbab, padahal pada hakekatnya mereka belum berjilbab. Mereka tidak menamakan jilbab dengan nama yang sebenarnya. Mereka menamakan Tabarruj sebagai hijab dan menamakan maksiat sebagai ketaatan.

Musuh-musuh kebangkitan Islam berusaha dengan sekuat tenaga menggelincirkan wanita itu, lalu Allah menggagalkan tipu daya mereka dan meneguhkan orang-orang Mu’min di atas ketaatan kepada Tuhannya. Mereka memanfaatkan wanita itu dengan cara-cara kotor untuk memalingkannya dari jalan Tuhan dengan memproduksi jilbab dalam berbagai bentuk dan menamakannya sebagai “jalan tengah” yang dengan itu ia akan mendapatkan ridha Tuhannya -sebagaimana pengakuan mereka- dan pada saat yang sama ia dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan tetap menjaga kecantikannya.

Kami dengar dan kami taat

Seorang muslim yang jujur akan menerima perintah Tuhannya dan segera menerjemahkannya dalam amal nyata, karena cinta dan perhomatannya terhadap Islam, bangga dengan syariat-Nya, mendengar dan taat kepada sunnah nabi-Nya dan tidak peduli dengan keadaan orang-orang sesat yang berpaling dari kenyataan yang sebenarnya, serta lalai akan tempat kembali yang ia nantikan. Allah menafikan keimanan orang yang berpaling dari ketaatan kepada-Nya dan kepada rasul-Nya: وَيَقُولُونَ آمَنَّا بِاللهِ وَبِالرَّسُولِ وَأَطَعْنَا ثُمَّ يَتَوَلَّى فَرْيقٌ مِنْهُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَمَا أُولَئِكَ بِالمُؤْمِنِينَ (47) وَإذَا دُعُوا إلَى اللهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ إذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ مُعْرِضُونَ (48) “Dan mereka berkata: “Kami telah beriman kepada Allah dan rasul, dan kami menaati (keduanya).” Kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu, sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang.” (Q.S. An-Nur: 47-48)

Firman Allah yang lain: إنَّمَا كاَنَ قَوْلَ المُؤْمِنِينَ إذَا دُعُوا إلَى اللهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ المُفْلِحُونَ (51) وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللهَ وَيَتَّقِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الفَائِزُونَ (52) “Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan: “Kami mendengar dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapatkan kemenangan.” (Q.S. An-Nur: 51-52)

Dari Shofiyah binti Syaibah berkata: “Ketika kami bersama Aisyah ra, beliau berkata: “Saya teringat akan wanita-wanita Quraisy dan keutamaan mereka.” Aisyah berkata: “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy memiliki keutamaan, dan demi Allah, saya tidak melihat wanita yang lebih percaya kepada kitab Allah dan lebih meyakini ayat-ayat-Nya melebihi wanita-wanita Anshor. Ketika turun kepada mereka ayat: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (Q.S. An-Nur: 31) Maka para suami segera mendatangi istri-istri mereka dan membacakan apa yang diturunkan Allah kepada mereka. Mereka membacakan ayat itu kepada istri, anak wanita, saudara wanita dan kaum kerabatnya. Dan tidak seorangpun di antara wanita itu kecuali segera berdiri mengambil kain gorden (tirai) dan menutupi kepala dan wajahnya, karena percaya dan iman kepada apa yang diturunkan Allah dalam kitab-Nya. Sehingga mereka (berjalan) di belakang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalamdengan kain penutup seakan-akan di atas kepalanya terdapat burung gagak.”

pertanyaan seorang anak!

Di sebuah kelas, seorang guru bertanya kepada murid-murid di hadapannya. "Menurutmu, benda apa di dunia ini yang paling baik pada manusia?"
Murid-murid tampak berpikir keras. Ada yang tatapannya menyapu seisi kelas, seolah mencari sesuatu. Ada yang bisik-bisik dengan teman sebangku. Dan ada yang tetap diam. "Air, Pak Guru!" jawab seorang anak tiba-tiba.
"Kamu benar!" ucap Pak Guru menyambut jawaban seorang muridnya. "Air memang menyediakan kehidupan. Tapi, tidakkah kamu perhatikan, air cuma mengairi manusia-manusia di sekitar aliran sungainya. Manusialah yang harus menjemput air. Bukan sebaliknya!" tanggap Pak Guru begitu lugas. Beberapa saat, suasana kelas hening.
"Cahaya, Pak Guru!" ucap seorang murid yang lain. "Kenapa cahaya?" tanya Pak Guru memancing. "Karena cahayalah kita bisa melihat. Bayangkan jika tanpa cahaya. Dunia akan gelap!" jelas si murid begitu mantap.
"Kamu juga benar!" jawab Pak Guru. "Tapi, tidakkah kamu perhatikan kalau saat istirahat manusia tak butuh cahaya. Ada saatnya cahaya bisa menemani. Ada saatnya tidak," ungkap Pak Guru kian membuat suasana kelas lebih serius.
"Gimana? Ada yang ingin berpendapat?" tanya Pak Guru memecah keheningan kelas yang mulai agak lama. Tapi, yang ditunggu tak juga muncul. Murid-murid tampak bingung. Tiba-tiba, ada seorang murid mengacungkan jari. "Udara, Pak Guru!" ucapnya begitu yakin.
"Ya, saya lebih setuju pendapat itu!" ucap Pak Guru memberikan respon positif. "Kenapa, Pak?" tanya murid-murid hampir bersamaan.
"Menurut saya," ucap Pak Guru sambil menatap murid-murid begitu serius. "Udara memberi kebaikan dengan mendatangi manusia. Bukan sebaliknya. Tanpa memamerkan diri, ia akan bersusah payah menyelinap di lubang sekecil jarum sekali pun, demi memenuhi kebutuhan manusia. Udara pula yang selalu menemani manusia, di mana dan kapan pun," jelas Pak Guru begitu meyakinkan. Dan murid-murid pun mengangguk setuju.
Dalam pentas kehidupan, selalu ada pegiat kebaikan. Mereka memberi tanpa pamrih. Mereka pun berlomba untuk bisa menjadi yang paling bermanfaat. Berusaha memberi dengan yang terbaik.Namun, tidak semua yang baik adalah yang terbaik. Bercermin pada tiga makhluk Allah seperti air, cahaya, dan udara mungkin akan menambah nilai kebaikan. Bahwa, produk kebaikan harus mengejar, bukan dikejar. Dan yang menarik, ia selalu bersama dengan yang membutuhkan, walaupun orang tak menganggap keberadaannya.
Kalau saja pegiat kebaikan memahami peringkat udara, ia pasti tak akan berpuas diri cuma sebagai air atau cahaya

yahudi masuk islam????

Michael David Shapiro adalah seorang Yahudi Rusia. Dulu, ia tidak terlalu yakin dengan adanya Tuhan. Cita-citanya menjadi seorang bintang penyayi rock, tapi sekarang ia bekerja sebagai sekretaris dan tinggal di sebuah apartemen.
Pencarian jati dirinya dimulai ketika ia berusia 19 tahun. Suatu malam, berniat ke dapur dan bertemu dengan rekannya seorang kulit hitam. Ia bertanya pada rekannya itu,"Bolehkah saya menyimpan vodka di kulkas malam ini?". Tak diduga, pertemuan itulah yang mengubah hidup Michael secara drastis.
Teman kulit hitam yang dijumpainya di dapur adalah seorang Muslim dan dia adalah Muslim pertama yang pernah Michael jumpai. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, Michael mengajak lelaki kulit hitam itu berbincang-bincang tentang agama Islam. Tentang semua hal yang pernah Michael dengar seperti salat lima waktu, jihad dan sosok Nabi Muhammad saw.
Kemudian, teman mereka bernama Wade, seorang Kristiani bergabung dalam perbincangan itu. Jadilah mereka bertiga malam itu berdialog dengan Yahudi, Kristiani dan Muslim. "Ternyata kami menemukan banyak perbedaan dan banyak persamaan antara ketiga agama itu," kata Michael.
Setelah perbincangan itu, minat Michael yang selama ini hanya berkutat pada sex, narkoba dan pesta-pesta jadi berubah total. Ia mulai berminat untuk mencari kebenaran, mencari Tuhan, mencari bagaimana cara menjadi pengikutNya.
Ketika itu, kata Michael, ia memulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana pada dirinya sendiri seperti 'berapa sebenarnya jumlah Tuhan?'. Michael berpikir bahwa jumlah Tuhan pasti cuma satu. Tuhan akan lebih kuat jika cuma satu. Karena jika Tuhan dua, kalau ada salah satunya yang berbeda pendapat maka akan terjadi pertentangan dan pertikaian. "Maka saya berpikir bahwa Tuhan itu satu," kata Michael.
Ia juga memikirkan tentang eksistensi Tuhan dan menganalisa keyakinan atheist dan keyakinan theist-theist lainnya. Saya teringat akan kata bijak "Setiap disain pasti ada disainernya". Bertolak dari kata bijak itu, mata saya terbuka bahwa Tuhan itu ada. "Saya tidak bisa menjelaskannya mengapa, saya hanya bisa merasakannya," ujar Michael.
Hal-hal baru yang ditemukannya, membuat Michael berpikir bahwa ia harus bertanggungjawab untuk mematuhi Sang Pencipta dan itu artinya ia harus memeluk satu agama. Pertanyaan lain pun menyusul, 'darimana ia akan memulai? karena secara harfiah jumlah agama bisa ribuan dan ia perlu memperkecil jumlah itu. Langkah pertama yang Michael lakukan adalah mengelompokan agama-agama monoteis dan itu sejalan dengan keyakinannya bahwa Tuhan itu satu. Ia mencoret Budha dan Hindu dari daftarnya dan melingkari tiga agama monoteis yaitu Islam, Kristen dan Yudaisme.
Karena ia seorang Yahudi. Michael mulai mempelajari Yudaisme terlebih dulu, mulai dari konsep Tuhan, nabi-nabi, 10 larangan Tuhan, Taurat dan tentang 'roh keyahudian', satu hal yang menarik perhatian dan membuat Michael ragu. Ia berpikir, ide tentang 'roh keyahudian' tidak universal karena 'jika seseorang dilahirkan sebagai Yahudi, maka orang itu punya jiwa Yahudi dan harus menjadi pengikut Yudaisme. Bagi Michael, ide semacam itu diskriminatif. Ia berpendapat bahwa semua manusia diciptakan sama. "Mengapa seseorang yang dilahirkan dalam agama tertentu harus tetap memeluk agama itu meski jika seseorang itu menemukan bahwa keyakinan yang dianutnya salah?" itulah pertanyaan yang muncul di benak Michael dan ia tidak sejalan dengan konsep tersebut.
Hal lainnya yang membuat Michael ragu dengan Yudaisme, tidak ada konsep yang jelas tentang neraka dalam Yudaisme. Jika konsep itu tidak ada, kenapa seseorang harus berbuat baik atau melakukan dosa? "Jika saya tidak takut akan hukuman yang berat, jadi kenapa saya harus bermoral," pikir Michael.
Michael akhirnya meninggalkan Yudaisme dan beralih belajar kekristenan. Agama ini juga membuat Michael mundur karena konsep trinitas dalam kristen yaitu bapak, putera dan roh kudus. Ia berpendapat, bagaimana bisa Kristen mengklaik percaya hanya pada satu Tuhan, jika menganut konsep trinitas.
Michael juga menganggap sejarah Yesus dalam Kristen aneh dan tak masuk akal. Dalam doktrin Kristen, Yesus adalah anak Tuhan yang harus dibunuh untuk menyelamatkan manusia dari "dosa asal" yang dilakukan Nabi Adam. Dalam Kristen, Yesus mati untuk menebus dosa-dosa manusia.
Doktrin itu membuat Michael berpikir bahwa dalam agama Kristen seluruh umat manusia itu dilahirkan sebagai pendosa, yang melakukan perbuatan yang salah. Itu artinya, seorang bayi yang baru dilahirkan sudah berdosa karena melakukan hal-hal yang salah. "Doktrin yang aneh. Karena dosa satu orang, maka semua manusia harus menderita. Pesan moral apa yang disampaikan oleh doktrin semacam itu? Pemikiran seperti ini tidak masuk logika saya," ujar Michael.
Michael lalu mempelajari Islam. Ia menemukan bahwa Islam berarti patuh dan berserah diri. Prinsip dalam Islam adalah Tuhan yang Esa, salat lima waktu sebagai wujud ketaatan pada Tuhan, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan pergi haji jika mampu secara finansial. Konsep yang buat Michael tidak terlalu sulit untuk dipahami.
Apa yang Michael pelajari tentang Islam tidak ada yang bertentangan dengan logikanya, termasuk kitab suci al-Quran dengan keajaiban-keajaiban yang mengagumkan dan ajaran-ajaran yang tak lekang oleh waktu. Michael menemukan fakta-fakta ilmiah yang sudah dijelaskan dalam kitab suci al-Quran sejak 1400 tahun yang lalu.
Dari sekian banyak hal yang Michael pelajari tentang Islam lewat buku-buku dan riset. Satu hal yang paling membuatnya tertarik adalah kata "Islam" yang dijadikan nama agama Islam disebut beberapa kali dalam al-Quran.
"Dari studi-studi yang sudah saya lakukan sebelumnya, saya tidak menemukan satu kalipun kata 'Yudaisme' ditemukan dalam Kitab Perjanjian Lama atau kata 'Kekristenan' dalam Kitab Perjanjian Baru. Saya heran mengapa saya tidak menemukan dua kata itu dalam dua kitab tersebut!" tukas Michael.
Ia lalu berpikir lebih dalam menemukan jawabannya. Kata Judaism bisa dipisah menjadi "Juda-ism". Begitu juga dengan Christianity bisa dipenggal menjadi "Chris-ianity". Siapakah Juda? Juda adalah salah satu pemimpin suku Yahudi. Jadi nama agama Judaisme diambil dari nama orang. Hal yang sama buat Kekristenan yang diambil dari kata Christ nama untuk Yesus.
Michael akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa Christianity dan Judaism tidak disebut-sebut dalam kitab suci karena kedua nama itu datangnya dari manusia dan bukan dari Tuhan. Sedangkan Islam adalah nama agama yang datangnya dari Tuhan.
"Oleh sebab itu ajaran Kristen dan Yudaisme tidak kredibel. Setidaknya dari perspektif saya, kedua ajaran tersebut tidak murni, tidak logis dan tidak lengkap," kata Michael.
Ia melanjutkan,"Islam adalah satu-satunya nama agama yang disebut-sebut dalam al-Quran. Ini punya arti yang besar buat saya."
"Saya sadar, bahwa saya harus mengikuti ajaran Islam. Kemudian saya memilih menjadi seorang Muslim. Saya telah menemukan kebenaran. Saya sudah keluar dari kegelapan dan menemukan cahaya ... cahaya Islam," tandas Michael.